kahramanmaras masaj salonu maras masaj salonu medyum https://www.bayaneskort.net https://www.istanbulbaby.com pornos deutsches porno mom porno frei porno iphone porno blonde porno

on . Hits: 209

Bulan Cinta kepada Nabi Muhammad SAW

Bulan Maulid telah tiba. Bulan dimana manusia mulya berjuluk insan sempurna dirayakan kelahirannya. Tepat di bulan Rabiul Awal perhitungan tahun hijriah. Dengan tujuan untuk menunjukkan rasa cinta dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, dan merenungkan kembali ajaran dan perjuangan beliau, memperkuat iman dan ketakwaan, serta mempererat ukhuwah atau persaudaraan sesama umat Muslim.

Dalam mencintai Nabi Muhammad SAW, mungkin selayaknya kita perlu menengok kisah-kisah orang-orang terdahulu dalam mencintai baginda Nabi Muhammad SAW.

Dikisahkan dalam perang Uhud, Nabi Muhammad SAW terkepung oleh musuh dan sahabat Abu Tolhah melindungi Nabi dari serangan panah musuh. Abu Tolhah mengatakan: biarlah nyawaku yang menggantikan posisi nyawa mu Ya Rasulullah. Abu Tolhah merelakan nyawanya demi Nabi Muhammad yang dicintainya. Setelah perang Uhud usai, Nabi selamat dan para sahabat mencari tahu nasib Nabi, diantaranya, Kabsah binti Rofi’ yang putranya baru saja syahid di perang yang sama / Uhud namun setelah melihat Rasulullah masih selamat ia berujar: setelah melihat Rasul selamat seluruh musibahku menjadi ringan. Kabsah binti Rofi takut kehilangan Nabi dan tidak takut kehilangan anaknya.

Dan tak kalah cintanya kepada Nabi, seorang wanita dari Bani Dinar; suami saudara dan ayahnya semuanya wafat di perang Uhud dia bertanya, bagaimana kabar Rasulullah? Setelah mendengar jawaban Rasulullah baik-baik saja, lalu ia berkata: apapun yang menimpaku menjadi kecil asalkan kau (Nabi Muhammad) selamat. Sayyidina Abi Thalib ketika ditanya level cintanya kepada Rasulullah: kami mencintainya melebihi kecintaan kami kepada harta, anak, ayah dan ibu kami.

Dan tidak kalah heroik pula kecintaan orang-orang terdahulu yang terekam dalam sejarah. Dalam sebuah perbincangan antara Abu Sufyan bin Harb (sebelum ia masuk Islam) dengan sahabat Zaid bin ad-Datsinah rodhiallahu ‘anhu ketika beliau tertawan oleh kaum musyrikin lantas dikeluarkan oleh penduduk Mekkah dari tanah haram untuk dibunuh. Abu Sufyan berkata, “Ya Zaid, maukah posisi kamu sekarang digantikan oleh Muhammad dan kami penggal lehernya, kemudian engkau kami bebaskan kembali ke keluargamu?” Serta-merta Zaid menimpali, “Demi Allah, aku sama sekali tidak rela jika Muhammad sekarang berada di rumahnya tertusuk sebuah duri, dalam keadaan aku berada di rumahku bersama keluargaku!!!” Maka Abu Sufyan pun berkata, “Tidak pernah aku mendapatkan seseorang mencintai orang lain seperti cintanya para sahabat Muhammad kepada Muhammad!”[1]

Demikianlah sebagian dari potret kepatriotan para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mengungkapkan rasa cinta mereka kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang tingkat dan levelnya telah tinggi bahkan rela menebusnya dengan yang berharga atas dirinya termasuk nyawa, subhanallah.

Besar pahalanya bagi orang yang mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Banyak ayat-ayat Al Quran maupun hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menjelaskan ganjaran yang akan diperoleh seorang hamba dari kecintaan dia kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di antara dalil-dalil tersebut:

Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu mengisahkan, “Ada seseorang yang bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang hari kiamat, “Kapankah kiamat datang?” Nabi pun shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?” Orang itu menjawab, “Wahai Rasulullah, aku belum mempersiapkan shalat dan puasa yang banyak, hanya saja aku mencintai Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Maka Rasulullah pun shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seseorang (di hari kiamat) akan bersama orang yang dicintainya, dan engkau akan bersama yang engkau cintai.” Anas pun berkata, “Kami tidak lebih bahagia daripada mendengarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Engkau akan bersama orang yang engkau cintai.'” Anas kembali berkata, “Aku mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar dan Umar, maka aku berharap akan bisa bersama mereka (di hari kiamat), dengan cintaku ini kepada mereka, meskipun aku sendiri belum (bisa) beramal sebanyak amalan mereka.”[2]

Sebagai abdi Negara di Institusi yang kental dengan agama sudah seharusnya kita merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Paling tidak ditengah rutinitas harian kita bersolawat dalam selipan doa pagi / briefing di kantor merupakan bentuk perayaan harian kita atas kelahiran dan kehadiran junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana yang telah dilakukan Pengadilan Agama Lasusua setiap harinya. Dengan niat yang tulus dan berharap berkah solawat dapat menjadikan kita lebih tenang serta berkah dalam menjalankan kewajiban kita. Dan yang terpenting dengan sholawat tersebut kita kelak diakui sebagai ummatnya Nabi Muhammad SAW yang menerima safa’at beliau. Amin..Amin Ya Rabbal “alamin. Wallahu a’lam (Hasan A._Naibpalasusua)

 

[1] (Al-Bidayah wa an-Nihayah, karya Ibnu Katsir [V/505].

[2] (HR. Al-Bukhari dalam Shahih-nya, lihat Fath al-Bari [X/557 no. 6171] dan at-Tirmidzi dalam Sunan-nya [2385]

APLIKASI-APLIKASI PENDUKUNG

pengaduanpengaduanpengaduanpengaduanpengaduanpengaduanpengaduanpengaduanpengaduanpengaduan

Hubungi Kami

Pengadilan Agama Lasusua

Jl. Jend. Sudirman, Desa Watuliwu, Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara 93914

Telp: (0405) 2330654

Fax: (0405) 2330654

Website : www.pa-lasusua.go.id

Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Lokasi Kantor PA Lasusua

 

 

Jam Pelayanan

Jam Kerja :
Senin - Kamis : 08.00 - 16.30 WITA
Jumat               : 07.30 - 16.30 WITA

Jam Istirahat :
Senin - Kamis : 12.00 - 13.00 WITA
Jumat               : 11.30 - 13.00 WITA

Jadwal Sidang :
Senin - Kamis : 09.00 - selesai

Pelayanan yang berkaitan dengan PNBP mengikuti jam pelayanan BANK

Sabtu & Minggu Libur